Tampilkan postingan dengan label bisnis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bisnis. Tampilkan semua postingan

Kamis, 23 Juli 2015

5 Pengusaha Sukses di Indonesia

sumber: http://rujak.org/staging/wp-content/uploads/2009/06/kuliner-lokal.jpg
Bingung ingin membuka usaha kuliner dan merasa membutuhkan contoh pengusaha sukses dari bisnis kuliner? Lima orang pengusaha kuliner yang sukses di bawah ini mungkin dapat memberikan dorongan dan motivasi agar Anda mampu meraih sukses yang sama dengan mereka.

1. Rangga Umara dengan Lele Lela-nya
Rangga Umara pada awalnya tidak memiliki mimpi menjadi orang sukses dari usaha kuliner. Berawal dari gambaran ketakutan membayangkan istrinya diusir karena tidak mampu membayar kontrakan, Rangga mencoba membuka usaha pecel lele dengan nama Lele Lela. Brand ini merupakan singkatan dari Lele Lebih Laku. Melihat sudah banyak rumah makan yang memiliki menu pecel lele,

Rangga mencoba mengemas makanan ini menjadi lebih modern. Ide unik ini ternyata tidak sia-sia belaka karena makanan desa ini mulai disukai banyak orang. Hingga kini usaha yang dirintis sejak tahun 2006 tersebut sudah memiliki 50 outlet yang tersebar di beberapa kota besar di Indonesia. Tidak hanya itu, Rangga mulai membuka peluang di negara tetangga dengan membuka cabang di Malaysia dan Singapura. Rangga sosok pemuda yang tidak memiliki pekerjaan tetap, kini mampu meraup omset miliaran rupiah perbulannya.

2. Riezka Rahmatiana dengan JustMine-nya
Wanita muda satu ini adalah pendiri dari JustMine, sebuah waralaba yang menjual Pisang Ijo dari Makasar. Riezka yang lahir pada 26 Maret 1986 ini ternyata berasal dari Mataram, Nusa Tenggara Barat. Berangkat dari kecintaannya dengan makanan khas Makasar tersebut, Riezka mendirikan waralaba dengan brand JustMine, yang diilhami dari kata jasmine yang berarti bunga melati.

Bedanya Pisang Ijo yang ada di JustMine dengan yang lainnya adalah varian menu yang begitu beragam. Kini Riezka mampu menghabiskan 500 porsi Pisang Ijo setiap harinya dari satu outlet. Sebelum sukses menjadi pengusaha Pisang Ijo, Rieska pernah menggeluti usaha MLM, penjual pulsa dan juga bekerja di café. Tapi berbekal kemauan yang kuat dia mampu menjadi pengusaha muda yang dikenal banyak orang.

3. Victor Giovan Raihan dengan Teh Kempot-nya
Pengusaha makanan satu ini bisa dikatakan sebagai pengusaha muda terkaya. Dengan usianya yang masih 19 tahun, pria yang akrab disapa Giovan ini mampu meraup untung puluhan juta. Hebatnya lagi, Giovan pada saat menjalankan bisnisnya masih berstatus sebagai pelajar di SMA Negeri 1 Kepanjen.
Teh Kempot hasil ciptaan Giovan ini adalah minuman cepat saji yang terbuat dari susu, cincau, buah dan sinom. Dari bahan-bahan itulah yang akhirnya tercipta teh yogurt yang diminati banyak orang. Kini Giovan sudah menjalankan 11 outlet dan 17 outlet yang dikelola oleh mitranya.

4. Reza Murhaliman dengan Kripik Maicih-nya
Pria yang setelah lulus dari SMA hanya bekerja serabutan ini kini mampu menjadi mahasisa jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Maranatha Bandung dengan biayanya sendiri. Reza mampu membiayai kuliahnya sendiri setelah mampu membuka usaha kripik pedas dengan brand
"Maicih". Awal mula bisnisnya dimulai dari pertemuannya dengan seorang nenek yang memiliki resep membuat kripik pedas.

Dari sana Reza mencoba memasarkan kripik pedas dengan beberapa level itu dengan cara yang unik. Keripik Maicih tidak memiliki toko dan cara berjualannya berpindah-pindah. Tempat jualan untuk hari itu akan diumumkan di akun media sosial Twitter. Dengan trik unik ini, Reza mampu meraup keuntungan miliaran perbulannya.

5. Rizka Wahyu Romadhona dengan Lapis Bogor Sangkuriang-nya
Rizka Wahyu Romadhona memulai bisnis ini setelah dia mengalami kegagalan dala membuka usaha berdagang bakso. Sebelum memilih menjadi pengusaha bakso, pria ini pernah menjadi karyawan di sebuah perusahaan telekomunikasi terkemuka. Merasa bukan dunianya, Rizka Wahyu Romadhona akhirnya keluar dari pekerjaannya dan fokus membangun usaha bakso.

Setelah gagal dari usaha bakso, pria ini mulai mencoba keberutungannya dengan membutat kue lapis Bogor dengan brand Sangkuriang. Kue ini dibuat dengan bahan dasar talas yang berbeda dengan kue lapis lainnya. Dari cara unik inilah yang akhirnya membuat Rizka Wahyu Romadhona mampu meraup omzet hingga miliaran rupiah perbulannya.

Kesuksesan kelima pengusaha kuliner di atas, tidak datang dengan mudah. Ada perjuangan berat, jatuh bangun membangun usaha itu sebelum kesuksesan itu diraih. Nah sekarang gimana? udah cukup termotivasi dengan ulasan Public House Resto & Cafe kali in?
Public House Resto & Cafe jl. Diponegoro no. 12/14
Untuk terhubung dengan kami ayo follow instagram @publichouseid twitter @publichouseid

Rabu, 22 Juli 2015

Tips Merencanakan Menu saat Memulai Usaha Kuliner

Ketika anda memulai usaha kuliner entah itu restoran, katering atau kafe, salah satu hal yang sangat penting untuk dilakukan adalah merencanakan menu secara matang. Untuk sebuah bisnis yang baru berdiri, kemampaun dalam memilih menu dapat sangat menentukan apakah bisnis kuliner tersebut akan berkembang dengan lancar atau terseok-seok.
Dengan memilih menu yang tepat, sebuah bisnis kuliner akan mudah mengorganisir waktu memasak, suplai makanan, proses belanja atau pemesanan bahan makanan dan tentu saja anggaran. Berikut adalah beberapa tips dalam hal merencanakan menu jika anda berencana membuka usaha kuliner sendiri.

Tentukan Faktor Ketersediaan Bahan Baku

Katakanlah anda hendak memulai usaha kuliner di bidang makanan khas barat seperti spaghetti, pizza atau hamburger. Anda harus tahu dimana anda bisa mendapat suplai roti, pasta dan daging untuk burger yang berkualitas dengan cepat.
Jika anda membuka usaha ikan bakar, coba lihat apakah penjual ikan yang terdekat bisa menjadi suplier tetap untuk jenis-jenis ikan yang anda berencana sajikan. Restoran besar mungkin memiliki modal untuk mengimpor bahan makanan eksklusif atau langka, namun restoran baru sebaiknya tidak nekat mencoba melakukan hal yang sama.

Tentukan Konsep Restoran dan Pelanggan Potensial Anda

Jenis-jenis menu yang anda hidangkan dapat ditentukan pula oleh konsep restoran serta pelanggan potensial yang paling sering datang ke restoran anda.
Restoran yang buka untuk umum dan didatangi berbagai jenis pengunjung tentu berbeda dengan kafe berkonsep modern. Restoran mewah yang memiliki bangunan eksklusif juga akan memiliki jenis menu yang berbeda dengan kafe tenda trendi yang dirancang untuk tempat kumpul-kumpul remaja. Pastikan konsep ini sudah anda buat dengan matang sebelum anda merencanakan menu.

Perkirakan Berapa Lama Tiap Menu Dimasak
Ketika seorang pemula memulai usaha kuliner, salah satu hal yang sering terlewat dalam perencanaan menu adalah faktor berapa lama tiap menu harus dimasak.
Ada jenis makanan yang persiapannya cukup lama dan menyita waktu karena harus dilakukan dengan teliti, ada yang persiapannya mudah namun waktu memasaknya cukup lama, dan ada yang bisa dimasak dalam waktu singkat. Pastikan anda mengetahui lama waktu persiapan dan pemasakan dari tiap-tiap pilihan menu potensial ini sebelum anda mulai menetapkannya sebagai menu. Dengan demikian, anda akan mudah menentukan waktu persiapan.

Tentukan Jumlah Menu yang Masuk Akal
Memiliki banyak pilihan menu tidak berarti membuat usaha kuliner anda cepat sukses; coba lihat warung-warung makan khas Indonesia yang ramai didatangi pengunjung, bukankah pilihan menu mereka biasanya tidak lebih dari lima atau enam macam saja? Daripada merancang sederet menu yang terlalu banyak dan membuat anda atau juru masak kewalahan, fokuslah pada sedikit menu di awal (mungkin lima, enam atau delapan macam) namun dimaksimalkan. Banyak restoran di luar negeri menerapkan sistem rotasi menu dimana beberapa jenis menu berubah setiap minggu agar ada variasi.

Pilih Menu yang Merupakan Kekuatan Anda
Saat memulai usaha kuliner dimana anda merupakan juru masaknya, pilihlah menu dimana sebagian besarnya merupakan kekuatan anda. Jika anda pandai membuat makanan yang serba digoreng, fokuslah pada menu-menu tersebut dengan lebih sedikit variasi makanan lain.

Anda juga bisa mempekerjakan orang lain untuk mengerjakan menu-menu yang bukan keahlian anda, misalnya racikan minuman tertentu atau makanan berkuah. Seiring waktu, anda bisa belajar menangani masakan yang lain atau mempekerjakan lebih banyak orang saat menu semakin bervariasi.

Semoga tips dari Public House di atas dapat membantu kamu semua untuk memulai bangun usaha kuliner seperti Public House ya guys. Dan jangan lupa untuk selalu mampir ke cafe kami di jl. Diponegoro no. 12/14 Pekanbaru.